TULUNGAGUNG, 22 Oktober 2023 – Dalam peringatan Hari Santri Nasional yang penuh semangat, Pesantren Al Azhaar di Desa Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, menggelar upacara yang mencerahkan masa depan. Kegembiraan dan inspirasi tak terbatas mengisi hari ini, tidak hanya sebagai tradisi tahunan, tetapi juga sebagai penghormatan terhadap peran besar santri dalam sejarah Indonesia.
Upacara Hari Santri di Pesantren Al Azhaar bukan hanya sebuah rangkaian seremoni. Dalam momen bersejarah ini, hadirnya tokoh-tokoh penting, seperti Letjend (Purn) TNI H Agus Sutomo dan Mayjen TNI (Purn) Pujo Wahyono, menjadi saksi dari nilai-nilai resolusi jihad yang dicanangkan oleh pendiri Nahdlatul Ulama, Hadrotus Syaich KH. Hasyim Asy’ari, yang terus menginspirasi para pemuda, kyai, masyayich, dan ulama.
Dalam amanahnya, KH. Imam Mawardi Ridlwan, pengasuh Pesantren Al Azhaar, menekankan betapa besar kontribusi para ulama, kiai, masyayich, dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan dengan mempraktikkan isi resolusi jihad. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah diabadikan dalam sejarah, dan pemerintah menghormati mereka dengan menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri, sebuah hari untuk merayakan semangat juang dan dedikasi mereka.
Namun, peringatan ini adalah tentang lebih dari sekadar mengenang masa lalu. Pesan yang disampaikan pada Hari Santri adalah tentang mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. KH. Imam Mawardi Ridlwan menekankan peran santri dalam membentuk generasi penerus yang berkualitas. Mereka diajarkan untuk menimba ilmu dengan tekun, menjauhi perilaku buruk, berbakti kepada orang tua, dan mengabdi pada guru. Santri juga diajak untuk mempersiapkan diri dengan kepemimpinan dan keterampilan berwirausaha.
Pesantren Al Azhaar juga memberikan contoh nyata tentang pentingnya peran santri dalam menjaga keutuhan Republik Indonesia. Mereka menerima bantuan berupa 100 sarung dan 100 baju muslim dari DR. Hj. Laili Abidah, S.Ag.MM, yang akan diberikan kepada peserta khitan massal yang akan diselenggarakan pada 24 Desember 2023. Tindakan ini bukan sekadar tentang pakaian, melainkan tentang memberikan harapan dan mendukung masa depan anak-anak yang akan menjalani khitan.
Prosesi pemotongan tumpeng simbolis yang diadakan oleh Pesantren Al Azhaar menjadi ungkapan syukur yang luar biasa. Tumpeng ini lebih dari sekadar makanan; itu adalah simbol rasa terima kasih kepada Tuhan atas segala nikmat yang diberikan dan penghormatan kepada perjuangan para pahlawan pendahulu bangsa. Pesan dari tumpeng adalah pesan syukur, kesatuan, dan semangat perjuangan yang harus diteruskan oleh generasi penerus.
Peringatan Hari Santri di Pesantren Al Azhaar tidak hanya merayakan masa lalu, tetapi juga merencanakan masa depan yang lebih baik. Semangat perjuangan dan nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh para ulama, kiai, masyayich, dan santri adalah bagian integral dari perjalanan sejarah Indonesia. Hari Santri adalah saatnya merayakan semangat kebersamaan, kesatuan, dan kontribusi nyata para santri dalam membangun bangsa ini menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh berkah. Selamat Hari Santri Nasional!