Alazhaar.org. Presiden Sukarno adalah Seorang Santri – Hari ini Selasa tanggal 22 Oktober 2019 santri LPI Al Azhaar Tulungagung mengadakan upacara bendera memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2019 dengan thema Presiden Sukarno dan para pejuang/pahlawan Indonesia adalah santri.
Upacara yang berada di halaman gedung SMK Al Azhar ini diikuti oleh seluruh guru dan santri LPI Al Azhaar; SD, SMP, SMA dan SMK Al Azhaar Tulungagung. Hadir juga 2 orang dari jajaran TNI dan 1 orang dari kepolisian. Jumlah seluruh peserta upacara peringatan hari santri nasional ini setidaknya adalah 1300 peserta.
Ustad Toha Saifudin selaku pembina upacara menyampaikan pidatonya bahwa bangsa Indonesia merdeka diantaranya dibantu perjuangannya oleh para santri seluruh Indonesia, juga dalam mempertahankan kemerdekaannya.
Dipelopori oleh hadhrotusy syaikh Mbah Kiai Haji Hasyim Asyari dak Mbah Kiai Haji Wahab Hasbullah dengan laskar Hisbullahnya, mengajak seluruh santri di seluruh Indonesia untuk berjuang melawan penjajah.
Bapak Sukarno selaku presiden pertama Indonesia juga adalah seorang santri. Guru beliau adalah Kiai Haji Agus Salim yang mempunyai setidaknya 9 bahasa.
Tentara Indonesia dahulu berasal dari santri. Kenapa dari santri? Karena hanya santri yg berani mempertaruhkan jiwa raganya (hidup mulia atau mati syahid – dalam konteks perjuangan terkenal dengan semboyan MERDEKA ATAU MATI) untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan mempertahankannya. Hal itu bisa terjadi karena santri mendapat dhawuh dari gurunya. Sang Kiai.
Untuk menjaga kedaulatan NKRI. Sepulang dari berperang mereka memilih kegiatan dg mengisi di berbagai bidang kehidupan. Ada yang menjadi kiai dengan mendirikan pesantren, ada yg mendirikan madrasah/sekolah, ada yg bertani, beternak, berdagang, dan ada santri yg memilih tetap di garda depan menjaga kedaulatan dan keamanan NKRI dengan menjadi tentara dan polisi.
Walaupun kegiatan harian mereka bermacam-macam dan berbeda2, namun di relung hati mereka masih sama yaitu “Tetap Menjadi Santri”
Dalam hal ini Abuya Sayyid Muhammad Allawi Al Maliki Al Hasani ulama ahlu sunah abad 21 mendawuhkan “Mazilta Tholiban” yg artinya “Selamanya kamu adalah santri”
Kita sebagai santri jaman Now harus tetap semangat seperti santri-santri jaman dulu. Semangatnya dituangkan dalam giat belajar, tekun ibadah, menjaga akhlaqul karimah, untuk mencapai cita-cita masa depan. Shg apapun cita-citanya, apapun profesinya hakikatnya kita adalah santri yg selalu menjaga kestabilan untuk perdamaian dunia dan akhirat.
Terakhir, selamat hari santri 22 oktober 2019.
- Saya adalah santri
- Kamu adalah santri
- Kita semua adalah santri
“Mazilta Tholiban”. Selamanya kalian adalah santri.
Demikian Ust. TOHA Saifudin mengakhiri pidatonya.