Pesantren Al Azhaar Tulungagung Gelar Manasik Haji Serentak bagi Santri dari Semua Jenjang

Santri PAUD hingga SMK ikut manasik haji bersama. Tertib, khidmat, penuh makna! #SantriTulungagung #ManasikHajiAlAzhaar
Tulungagung, Selasa 10 Juni 2025 — Dalam rangka menanamkan nilai-nilai keislaman sejak dini, Pesantren Al Azhaar Tulungagung menyelenggarakan kegiatan manasik haji bagi seluruh santri dari seluruh jenjang pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak pada Senin, 9 Juni 2025 / 13 Dzulhijjah 1446 H, dan diikuti oleh santri beserta assatidz dari jenjang PAUD-TK, SD, SMP, SMA hingga SMK.
Penyelenggaraan manasik haji ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para santri tentang tata cara ibadah haji sekaligus menumbuhkan semangat spiritual, kedisiplinan, serta kekompakan antar peserta. Rangkaian kegiatan dilaksanakan di lingkungan Pesantren Al Azhaar Tulungagung, dengan beberapa titik lokasi yang telah disesuaikan untuk menggambarkan tempat-tempat penting dalam ibadah haji.
Salah satu momen yang menjadi pusat perhatian adalah pelaksanaan wukuf di Padang Arafah, yang dilangsungkan di lapangan SMK Katolik Tulungagung. Di tempat tersebut, seluruh santri berkumpul dengan mengenakan pakaian ihram putih-putih, dan mendengarkan taujih (nasihat keislaman) dari KH. Imam Mawardi Ridlwan, selaku pengasuh Pesantren Al Azhaar Tulungagung.
Dalam taujihnya, KH. Imam Mawardi menyampaikan pentingnya meneladani perjuangan dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah Ta’ala, serta mengajak seluruh santri untuk mengamalkan semangat pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari.
“Ibadah haji bukan sekadar serangkaian ritual, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna. Kita diajak untuk belajar tentang keikhlasan, kesabaran, dan kepasrahan kepada Allah Ta’ala, seperti yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar,” tutur beliau dalam taujihnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan khutbah Arafah yang disampaikan oleh Ustadz Zainul Mukhtar. Beliau menekankan pentingnya memperbaiki niat dalam beribadah dan menjaga hubungan baik dengan sesama manusia sebagai bagian dari kesempurnaan haji.
Setelah itu, para santri melanjutkan rangkaian manasik haji seperti mabit di Muzdalifah, lempar jumrah di Mina, thawaf, sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, hingga prosesi tahalul sebagai tanda selesainya manasik.
Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh semangat. Para assatidz turut mendampingi santri dari awal hingga akhir kegiatan. Manasik haji ini dilaksanakan dengan khidmat, tertib, dan sesuai dengan urutan rukun-rukun haji.
Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan ibadah, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat hubungan emosional antara santri dan guru, sekaligus menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab dalam kehidupan berasrama.
(Red)