Al Azhaar Tulungagung: Merayakan Maulid Nabi dengan Kehadiran Tokoh Agama Terkemuka

Pada hari ini, umat Muslim merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan berbagai cara. Ini termasuk pembacaan shalawat (pujian) kepada Nabi, ceramah yang mengupas ajaran-ajaran beliau, kegiatan amal seperti memberikan makanan kepada yang membutuhkan, serta berbagai acara keagamaan. Di beberapa tempat, terdapat juga pawai atau karnaval yang meriah.

LPI Al Azhaar Tulungagung tak luput absen dari kegiatan bersejarah ini. Perayaan Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Al Azhaar Tulungagung memukau ribuan jamaah pada malam Kamis, tanggal 20 Rabbiul Awal 1445 H atau 5 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB di aula utama pesantren. Acara ini menjadi magnet bagi masyarakat umum, santri Al Azhaar, serta santri dari berbagai pondok pesantren lainnya.

Keistimewaan acara ini semakin ditingkatkan dengan kehadiran mantan Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Al Hafidz Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar, dan Bapak KH. Muhammad Hasan Djauhari, Munsyid Abuya Sayyid Abbas Alawi Al Maliki Al Hasani dari Makkah (Pamekasan Madura). Kehadiran tokoh-tokoh agama tersebut memberikan nuansa yang lebih mendalam pada perayaan Maulid Nabi ini. Maulid Nabi adalah kesempatan bagi umat Islam untuk mengenang dan merenungkan kehidupan serta ajaran Nabi Muhammad SAW. Ini adalah waktu untuk memahami nilai-nilai yang diajarkan beliau selama hidupnya, seperti kebaikan, kedermawanan, dan perdamaian

Momen istimewa diawali dengan gema sholawat yang memikat, dinyanyikan bersama oleh Munsyid dan tim Hadrah KH. Muhammad Hasan Djauhari. Rangkaian acara dilanjutkan dengan pembacaan Surah Al-Fatihah, qiro’atul Qur’an oleh para anak pondok, dan dzikir jama’i yang membawa kedamaian.

Tidak hanya dihadiri oleh wali santri dan santri Al Azhaar, acara ini juga memikat minat masyarakat umum dan santri dari berbagai pondok pesantren lainnya. Kebersamaan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi simbol persatuan dan solidaritas umat Islam.

Maulid Agung Nabi Muhammad SAW di Al Azhaar Tulungagung bukan hanya sekadar perayaan keagamaan, tapi juga merupakan sarana mempererat hubungan antarumat Islam. Suksesnya acara ini membuktikan kecintaan dan kekompakan umat Islam dalam memperingati Nabi Muhammad SAW.

Perayaan Maulid Nabi memiliki variasi dalam berbagai budaya dan negara. Di beberapa tempat, acara ini diwarnai dengan musik, tarian, dan pesta makan besar. Sementara di tempat lain, fokusnya lebih pada kegiatan keagamaan seperti membaca Al-Quran dan mendengarkan ceramah.

Dalam berbagai bentuknya, Maulid Nabi tetap menjadi perayaan yang penting dalam Islam. Ini adalah kesempatan bagi umat Muslim untuk merayakan dan memahami ajaran agama mereka, serta memperkuat iman mereka dalam nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dengan berbagai tradisi dan cara perayaan, Maulid Nabi mempersatukan umat Islam di seluruh dunia dalam penghormatan kepada sosok yang begitu berpengaruh dalam sejarah dunia.