Tulungagung- Pada tanggal 4 Agustus 2023 Santri pondok pesantren Al Azhaar Tulungagung bersama 11 mahasiswi KKN UPN “Veteran” Jawa Timur membuat probiotik. Probiotik adalah mikroorganisme yang dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan, salah satunya dalam meningkatkan fungsi sistem imun. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang bertugas melindungi tubuh dari infeksi.
Bahan probiotik terdiri dari biang, air kelapa dan madu. Bahan tersebut bermanfaat bagi kesehatan sehingga berpotensi untuk dijadikan probiotik. Metode pembuatan probiotik dengan cara fermentasi selama 7 hari. Selama proses fermentasi wadah harus ditutup rapat agar membatasi oksigen sehingga proses fermentasi berjalan dengan cepat dan optimal.
KH. Imam Mawardi selaku pengasuh pondok pesantren Al Azhaar Tulungagung mengatakan “Minuman probiotik ini sangat baik untuk mengatasi berbagai macam penyakit sekaligus sebagai bentuk ikhtiar kepada Allah.”
Air kelapa alami mengandung nutrisi penting seperti vitamin, mineral, elektrolit dan gula alami. Air kelapa dapat menjadi medium yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme probiotik tertentu selama proses fermentasi. Proses fermentasi dapat menghasilkan produk dengan kandungan probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus dan sistem imun.
Madu memiliki sifat antimikroba alami yang dapat membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Namun, madu juga mengandung gula alami yang berfungsi sebagai nutrisi untuk perkembangbiakan mikroorganisme selama proses fermentasi. Proses fermentasi dalam madu dapat menghasilkan produk dengan kandungan probiotik dan mungkin juga menghasilkan senyawa bioaktif tambahan.
Mikroorganisme yang digunakan dalam proses fermentasi akan menjadi kunci dalam menghasilkan probiotik alami. Mikroorganisme probiotik yang digunakan adalah bakteri asam laktat. Proses fermentasi oleh mikroorganisme ini dapat mengubah komponen bahan mentah menjadi produk akhir yang mengandung probiotik dan mungkin juga zat-zat lain yang bermanfaat.
Pada saat pembuatan probiotik di pesantren harus dalam keadaan suci. Selesai pembuatan probiotik juga diberika doa-doa dan pada saat pembacaan doa-doa harus menghadap kiblat. Doa-doa ini memiliki arti yang lebih dalam daripada sekadar rangkaian kata-kata, karena mencerminkan keyakinan dalam pentingnya menjaga keseimbangan antara keberadaan manusia dan alam. Selain itu, doa juga melambangkan bentuk penghormatan terhadap kehidupan dan lingkungan sekitar.
Dalam keseluruhan proses ini, pesantren menjadi tempat di mana nilai-nilai agama, kesucian, dan penghormatan terhadap lingkungan berkumpul dalam kegiatan yang konkrit. Keterhubungan antara pembuatan probiotik dan spiritualitas menjadi bukti nyata bahwa kesehatan dan kesucian tidak terpisahkan.
