Takbir Keliling SDI Al Azhaar Tulungagung Meriahkan Hari Raya Iedul Adha 2019

Takbir Keliling SDI Al Azhaar Tulungagung Meriahkan Hari Raya Iedul Adha 2019

Tampak meriah suara lantunan takbir, tahlil dan tahmid menggema di sepanjang jalan pahlawan Ds. Rejoagung Kec. Kedungwaru. Tampat rombongan beriringan dengan berasesoris lampion menambah meriah suasana takbir keliling yang digelar oleh LPI Al Azhaar Tulungagung ini.

Masyarakat sekitar menyambut dengan gembira dengan berdiri disepanjang jalan pahlawan sembari memberi semangat kepada para sanyri yang sedang bertakbir. Kegiatan takbir keliling ini diikuti oleh kurang lebih 600 santri SD dan SMP Al Azhaar.

Semoga kegiatan ini memberikan inspirasi dan semangat dalam berqurban dihari raya iedul adha 1440 H. Kami keluarga besar SD Islam Al Azhaar mengucapkan selamat hari raya iedul adha 144H semoga Allah SWT mengampuni dosa dosa kita setahun yang lalu. Amiin.

Tangisan Imam Malik ketika Buka Puasa

Tangisan Imam Malik ketika Buka Puasa

Dalam sebuah riwayat sayidina al-imam malik bin anas (atau nama lengkapnya : Mālik ibn Anas bin Malik bin 'Āmr al-Asbahi atau Malik bin Anas (lengkapnya: Malik bin Anas bin Malik bin Amr, al-Imam, AbuAbd Allah al-Humyari al-Asbahi al-Madani, lahir di Madinah pada tahun 714M / 93H, dan meninggal pada tahun 800M / 179H, Beliau adalah pakar ilmu fiqh dan hadits serta pendiri Madzhab Maliki).

Dalam sebuah riwayat di bulan Romdhon pada saat berbuka puasa beliau menangis hingga bercucuran air matanya membasahi janggutnya, lalu salah satu muridnya bertanya :

Murid : ''Wahai guruku yg mulia, kenapakah engkau menangis sedemikian sedih serta menyayat hati kami'' ??, Apakah ada di antara kami yg membuat hatimu sedih, atau hidangan ini kurang berkenan ??! Imam Malik : ''tidak..tidak wahai murid2ku, Sungguh kalian adalah murid2 terbaikku dan sangat hidmah padaku, bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku'' 
 Murid : ''Lalu kenapakah wahai guru kami yg tercinta ! Imam Malik : ''Sungguh aku pernah berbuka dengan guruku (Sayidina Al-Imam Ja'far As-shodiq) cucu baginda Rosulillah dalam makanan yg nikmat seperti saat ini, dan beliau (Sayidina Ja'far As-shodiq) berkata sambil terisak : ''Wahai ibnu anas (imam malik) tahukah engkau, Rosulillah terkadang berbuka dgn 3 buah kurma dan air tapi beliau merasa sangat nikmat penuh syukur, bahkan seringkali Rosulillah hanya berbuka sebutir kurma di bagi dgn aisyah tapi sungguh beliau merasa sangatlah nikmat, beliau (Rosulillah) sedikit sahur dan buka tapi sangatlah banyak ibadah dan syukur, dan beliau selalu mendo'akan kita umatnya yg selalu lalai kepada baginda''!!! Sedang hari ini kita di penuhi makanan nikmat dalam berbuka tapi kita sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur !!'' lanjut imam malik dan tahukah kalian setelah berkata itu maka guruku manusia yg mulia itu (sayidina ja'far as-shodiq) pingsan karena tiada mampu terkenang akan Rosulillah.. 

Setelah Imam Malik menceritakan itu sambil terisak pada murid-muridnya, maka tiba-tiba ruangan tersebut menjadi haru dengan isak pilu kerinduan pada baginda Rosulillah'' Allah…Allah…ya Rosulillah… mari tataplah santapan sahur dan berbuka kita..lalu tela'ah amal ibadah kita.. bersyukurkah kita atau kufurkah kita ????

Repost from http://smpalazhaar.sch.id
 imam-malik-buka-puasa
Indahnya Rapotan di SMP Al Azhaar Tulungagung

Indahnya Rapotan di SMP Al Azhaar Tulungagung

Indahnya Rapotan Akhir Semester 1

Setelah beberapa tahun tidak posting alhamdulillah hari ini kami mencoba membuka lagi blog yang telah lama vacum.
Hari ini Sabtu 22 Desember 2018 tepat sebagai hari ibu nasional. Seiring dengan hari yang mulia bagi ibu pada hari ini telah dilaksanakan penyerahan hasil belajar dari santri-santri SMP Islam Al Azhaar Tulungagung.
Ada yang berbeda pada kegiatan kali ini yang biasanya penerimaan hasil belajar di serahkan langsung oleh para wali kelas ke para walisantri. Pada kali pertama penerimaan hasil belajar dari santri-santri kali ini diserahkan langsung oleh santri-santri sendiri. 

Repost from http://smpalazhaar.blogspot.com

Delegasi Musabaqoh Fahmil Qur’an (MFQ) SMA Al Azhaar Tulungagung

Delegasi Musabaqoh Fahmil Qur’an (MFQ) SMA Al Azhaar Tulungagung

Musabaqoh fahmil qur’an (MFQ merupakan sebuah ajang perlombaan cerdas cermat tentang pemahaman isi yang terkandung dalam Al Quran. Pada hari selsa 1 Oktober 2013 Pemkab. Tulungagung dalam rangka hari jadi Kab. Tulungagung yang ke 808 mengadakan perlombaan MFQ pelajar  yang diikuti oleh 24 sekolah SMA/MA se-kabupaten tulungagung.

Dalam MFQ kali ini SMA Al Azhaar Tulungagung secara perdana mengirimkan delegasi putra-putri terbaik dalam hal penguasaan Al Quran untuk ikut memeriahkan acara tersebut. Delegasi dari SMA yang dikirim adalah:

1. Aliya Rafiqa (Hafidhoh)

2. Himmah Shahwah Islamiyah

3. Salsabila Alfiah

4. Agus Nuryasin

5. Abu Hasan Al Mansuri

6. M. Nur Wahid

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Gambar 1. Siswi SMA Peserta MFQ 2013

Semua peserta yang di delegasikan merupakan siswa berprestasi dalam bidang al quran.  Perlombaan MFQ ini merupakan ajang yang baik untuk pengembangan al quran murid SMA Al Azhaar. Hal ini seiring dan selaras dengan program di SMA Al Azhaar yaitu murid setiap hari diwajibkan menghafal Al quran melalui program one day one ayat.

Semoga melalui ajang MFQ ini memberi motivasi bagi seluruh santri SMA Al Azhaar untuk gemar menghafal dan memahami isi al quran khususnya bagi peserta MFQ dan umumnya bagi seluruh santri SMA Al Azhaar. Amin

Repost from https://smaalazhaar.wordpress.com/

Reflective Teacher: Pribadi yang Terus Belajar untuk Mengajar – LPI Al Azhaar Tulungagung

Reflective Teacher: Pribadi yang Terus Belajar untuk Mengajar – LPI Al Azhaar Tulungagung

Pribadi yang Terus Belajar untuk Mengajar

Oleh Aris Kurniawan

Dalam ilmu managemen, istilah kaizen adalah kata yang tidak asing lagi. Istilah ini merujuk kepada filosofi perusahaan jepang yang mengatakan kepada kita bahwa hanya dengan secara terus menerus  tetap sadar dan membuat beratus-ratus ribu peningkatan kecil, maka  dimungkinkan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mutunya otentik  sehingga memuaskan pelanggan. Gagasan konsep yang dihembuskan Masaaki Imai di jepang pada tahun 1986 ini telah mempengaruhi dunia industri jepang. Berbekal paradigma kaizen ini, mereka terus bekerja dan melakukan evaluasi, refleksi dan kemudian aksi perbaikan secara terus menerus. Berpuluh tahun kemudian, dengan konsistenis mereka menerapkan filosofi kaizen, jepang berhasil menjelma menjadi negara dengan negara yang terkenal akan kehebatan teknologi dan juga mutu produk barang yang dihasilkannya. Dunia dibuat tercengang akan revolusi yang dibuat oleh jepang yang dalam waktu singkat menjadi negara raksasa dalam dunia industri. Keberhasilan mereka ini kemudian menjadikan konsep kaizen sebagai filosofi universal, paradigma pengembangan yang bisa diterima secara luas dan patut untuk diaplikasikan.

Senada dengan konsep kaizen, beratus tahun sebelum Masaaki Imai dilahirkan, pemikiran hebat dimunculkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW. Dalam hadist nya beliau mengingatkan umat islam untuk terus berbenah dan meningkatkan dirinya menjadi manusia yang lebih baik.

“Barang siapa hari ini LEBIH BAIK dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang BERUNTUNG,
Barang siapa yang hari ini SAMA DENGAN hari kemarin dialah tergolong orang yang MERUGI
dan Barang siapa yang hari ini LEBIH BURUK dari hari kemarin dialah tergolong orang yang CELAKA” (HR Hakim)

Pesan dari rasulullah ini mengimplikasikan kepada kita untuk melakukan muhasabah atau refleksi terhadap apa saja yang telah kita lakukan. Dengan melakukan refleksi kita bisa mengetahui poin-poin mana yang bisa dipertahankan dan bagian mana yang perlu untuk ditingkatkan.

Berpijak dari konsep perbaikan terus menerus tersebut, seorang guru, sebagaimana profesi lainya, dituntut untuk berpacu menjadi lebih baik dari waktu- waktu dengan terus melakukan refleksi dan aksi perbaikan jika ingin menciptakan proses pembelajaran yang terbaik.  Kengganan melakukan refleksi sangat berpotensi menyeret guru dalam kejumudan atau stagnansi dalam pengembangan diri dan juga profesinya.

Dalam praktik pengajaran, contoh nyata kegagalan guru melakukan muhasabah adalah menjamurnya penyakit “auto teaching”. Ciri guru yang terjangkit virus ini bisa dilihat dari cara mengajarnya. Selama bertahun tahun, sang guru akan selalu menggunakan metode itu-itu saja. Bahkan, dalam sebuah kesempatan seorang teman menceritakan bagaimana seorang guru selalu mengajar dengan cara yang sama. Bahkan, dia selalu menceritakan lelucon yang sama dari satu generasi ke generasi dibawahnya. Lelucon yang dia dapat tahun ini adalah lelucon yang sama yang diceritakan sang guru kepada kakak kelasnya berpuluh tahun yang lalu. Bisa dibayangkan betapa sang guru sudah pada kondisi otomatis dalam pengajaranya. Betapa keadaan ini menggambarkan tidak adanya inovasi atau detail kecil perubahan yang coba ditawarkan kepada siswanya. Mungkin satu-satunya yang berubah adalah rambutnya yang mulai memutih atau tubuh yang sudah agak tambun.

Bisa jadi sebagian guru akan berkata “ah kalau teknik mengajarnya sudah baik dan terbukti sukses, kenapa harus berubah?”. sepintas logika ini benar, namun sepertinya tidak sepenuhnya benar. Bagaimana mungkin srategi yang sama digunakan untuk mengajar siswa yang berbeda? Bagaimana seorang guru menganggap siswa hari ini sama dengan siswa 5 atau 10 tahun yang lalu?

Sekali lagi, dari cerita teman tentang gurunya tadi mengindikasikan pentingnya proses refleksi oleh guru. Dengan melakukan refleksi guru diharapkan terus belajar untuk mengajar. Belajar dari setiap kesalahan atau kekurangan selama proses pembelajar.

Parenting School – Dialog Pendidikan Islam bagi Wali Murid SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

Parenting School – Dialog Pendidikan Islam bagi Wali Murid SMP Islam Al Azhaar Tulungagung



Parenting School dan Dialog Pendidikan Islam di LPI Al Azhaar Tulungagung

Alhamdulillah telah sukses acara Parenting School dan Dialog Pendidikan Islam dalam rangka Peringatan Isro’ Mi’roj LPI Al Azhaar Tulungagung pada Kamis, tanggal 6 juni 2013 mulai jam 07.30 oleh Habib UBAIDILLAH AL HABSY dengan thema ” Mendidik Generasi Cerdas yang Beriman dengan Kurikulum Ala Rasulullah SAW” di Hall SMP Al Azhaar Tulungagung Jalan Pahlawan Gang III No 40 Kedungwaru Tulungagung.

LPI Al Azhaar dengan slogannya mendidik generasi Robbani, merupakan bagian dari Lembaga yang sangat peduli dengan pendidikan generasi Indonesia masa depan.

Semoga Generasi Islam ke depan dapat menjadi generasi yang beriman dan cerdas. Aamiin