Pesantren Al Azhaar Hadirkan Bupati Tulungagung dan Munsyid Internasional dalam Rangka Istihlal dan Haul Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki Al Hasani yang Ke 21

Tulungagung – Pesantren Al Azhaar Tulungagung sukses menggelar acara Istihlal dan Haul ke-21 Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani, Sabtu malam 12 April 2025. Acara penuh hikmah ini berlangsung khidmat dan meriah, dengan dihadiri oleh berbagai tokoh penting serta masyarakat umum.
Haul kali ini terasa istimewa karena dihadiri langsung oleh Bupati Tulungagung, H. Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., yang turut memberikan sambutan dan apresiasi atas peran pesantren dalam membina nilai-nilai keislaman yang moderat dan penuh cinta.
Beliau juga menambahkan kita tidak hanya berusaha memperbaiki diri secara dhahir tapi juga batin. Pesantren Al Azhaar termasuk salah satu tempat untuk memperbaiki batin itu. Maka sekolahkanlah anak-anakmu ke Al Azhaar.
Tidak kalah menarik, hadir pula munsyid Internasional asal Jakarta, KH Nasir Mansur Idris. Beliau merupakan murid langsung dari Abuya Sayyid Muhammad, dan membawakan lantunan Sholawat serta pesan-pesan spiritual yang menyentuh hati para jamaah. Penampilan beliau disambut antusias oleh hadirin, yang datang dari berbagai daerah di Tulungagung dan sekitarnya.
Diantara pesan-pesan spiritual yang disampaikan beliau ditengah-tengah lantunan Sholawat yang beliau bawakan adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda jika seorang hamba sudah dicintai Allah, maka Allah memanggil malaikat Jibril dan berkata Saya cinta dengan hamba ini maka cintailah dia, kemudian malaikat Jibril memanggil malaikat-malaikat lain untuk cinta kepada orang itu. Dan Abuya termasuk orang yang dicintai Allah Ta’ala.
Beliau juga menambahkan mereka tidak akan dianggap sempurna imannya jika kecintaan mereka melebih kecintaan terhadap nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani dikenal sebagai ulama besar asal Makkah yang sangat berpengaruh dalam dunia Islam, termasuk di Indonesia. Melalui haul ini, para santri dan jamaah diajak untuk meneladani akhlak, keilmuan, dan perjuangan beliau dalam menyebarkan Islam yang ramah dan berwawasan luas.
(Red)