Assatidz Pesantren Al Azhaar Tulungagung, Sambung Silaturahim Kepada Pengasuh
Tulungagung, 7 April 2025 Segenap jajaran assatidz pesantren Al Azhaar Tulungagung mengadakan silaturahim kepada pengasuh yaitu K.H Imam Mawardi Ridlwan. Silaturahim sekaligus sowan ini berlangsung mulai pukul 09.00 hingga pukul 10.30 bertempat di kediaman/ndalem pengasuh pesantren Al Azhaar K.H Imam Mawardi Ridlwan.
Beliau menyambut hangat kedatangan dewan assatidz sekaligus memberikan nasehat untuk perjuangan dakwah ke depannya. Beliau menuturkan bahwa hasil akhir dari romadhon adalah Muttaqin. Suatu hal yang sulit, tetapi harus dipaksakan agar mendapatkan gelar Muttaqin dari Allah Ta’ala.
Harapan setelah romadlon yaitu pada bulan Syawal dan bulan-bulan setelahnya adalah adanya peningkatan dalam hal beribadah, tetapi justru banyak diantara kita yang lalai. Pada bulan Syawal ini terdapat banyak amalan yang bisa dilakukan sebagai bagian dari rutinitas selama bulan Romadlon diantaranya ada puasa Sunnah, tidak harus setelah romadlon langsung, yang penting masih di bulan Syawal menurut pendapat para ulama.
Setelah itu adalah kebiasaan sholat tarawih bisa diteruskan di bulan-bulan setelah romadlon menjadi qiyamullail. Masih ada amalan lain yaitu membaca Qur’an yang harus senantiasa dibiasakan setelah romadlon. Amalan lain yaitu wirid/dzikir terus dilanggengkan.
K.H Imam Mawardi juga menambahkan terkait harta. Terdapat tiga fungsi harta yang seharusnya dilakukan oleh setiap muslim yaitu harta digunakan untuk ngaji, bekti, dan haji.Sebagai bagian dari usaha untuk menjaga semangat dalam dunia dakwah, beliau menekankan perihal pentingnya untuk memilih guru.
Selain untuk menjaga semangat, keberadaan guru bisa untuk membimbing dalam menjaga ketaatan kepada Allah Ta’ala, guru juga mampu memilihkan wirid untuk menjaga keseharian kita. Beliau menutup nasehatnya tentang guru dengan kalimat yang lugas dan tegas “Laksanakan perintah guru tanpa perlu banyak bertanya, dan yakinlah”.
(Red)
